Kali
ini saya akan memposting tentang Indonesia, karena yang ditugaskan adalah
memposting tentang “Aku Cinta Indonesia”, awalnya saya bingung apa yang harus
diposting, tetapi setelah saya bertanya pada salah satu teman akhirnya saya
mendapatkan ide yaitu “kekayaan tambang di Indonesia”. Okeh langsung saja
penjelasaannya.
Republik Indonesia
Republik
Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia
serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau.
Indonesia
adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[32] yang memiliki 13.487 pulau besar
dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni[33], yang menyebar
disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak
pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di
antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya
3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah
populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa
dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan
luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas
421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan
territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,[34]
searah penjuru mata angin, yaitu:
Utara
|
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km[33],
Singapura, Filipina, dan Laut Tiongkok Selatan
|
Selatan
|
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
|
Barat
|
Samudra Indonesia
|
Timur
|
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km[33], Timor
Leste, dan Samudra Pasifik
|
SUMBER
DAYA ALAM
Sumber
daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit,
tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari
tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%,
hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan
irigasi seluas 45.970 km.
Nah itu
pendahuluannya, lalu langsung masuk ke pembahasan intinya tentang kekayaan
tambang di Indonesia.
SEJARAH
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Tahun
1945 : Lembaga pertama yang menangani Pertambangan di Indonesia adalah Jawatan
Tambang dan Geologi yang dibentuk pada tanggal 11 September 1945. Jawatan ini,
semula bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di Kementerian Kemakmuran.
Tahun
1952 :Jawatan dan Geologi yang pada saat itu berada di Kementerian
Perindustrian, berdasarkan SK Menteri Perekonomian no. 2360a/M Tahun 1952, di
ubah menjadi Direktorat Pertambangan yang terdiri atas Pusat Jawatan
Pertambangan dan Pusat Jawatan Geologi.
Tahun
1957 : Berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957 Kementerian Perekonomian dipecah
menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Berdasarkan SK
Menteri Perindustrian no. 4247 a/M tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat
Pertambangan berubah menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi.
Tahun
1959 : Kementerian Perindustrian dipecah menjadi Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan
dan Departemen Perindustrian Rakyat dimana bidang pertambangan minyak dan gas
bumi berada dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Tahun
1961 : Pemerintah membentuk Biro Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah
Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Tahun
1962 ; Jawatan Geologi dan Jawatan Pertambangan diubah menjadi Direktorat
Geologi dan Direktorat Pertambangan.
Tahun
1963 : Biro Minyak dan Gas Bumi diubah menjadi Direktorat Minyak dan Gas Bumi
yang berada dibawah kewenangan Pembantu Menteri Urusan Pertambangan dan
Perusahaan-perusahaan Tambang Negara.
Tahun
1965 : Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan dipecah menjadi tiga
departemen yaitu : Departemen Perindustrian Dasar, Departemen Pertambangan dan
Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi.
Pada
tanggal 11 Juni 1965 Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi menetapkan berdirinya
Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).
Tahun
1966 : Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi dilebur menjadi Kementerian
Pertambangan dan Migas yang membawahi Departemen Minyak dan Gas Bumi.
Tahun
1966 : dalam Kabinet Ampera, Departemen Minyak dan Gas Bumi dan Departemen
Pertambangan dilebur menjadi Departemen Pertambangan.
Tahun
1978 : Departemen Pertambangan berubah menjadi Departemen Pertambangan dan
Energi.
Tahun
2000 : Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.
PERSEBARAN
BARANG TAMBANG DI INDONESIA DAN PROSES GEOMORFIK
Keberadaan
sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang
terbatas jumlahnya. Terkadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka
waktu yang relatif lama dan tidak dapat ditunggu oleh tiga atau empat generasi
keturunan manusia. Indonesia kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang
tambang baik logam maupun non logam. Oleh karenanya posisi Indonesia sejak
zaman kolonial terus menjadi perebutan oleh para penjajah. Nilai ekonomis yang
dihasilkan dari barang tambang tersebut ternyata mengundang niat penjajah untuk
menguasai wilayah Indonesia secara lebih leluasa. Di zaman kolonial, Indonesia
dipandang sebagai wilayah yang kaya hasil bumi seperti rempah-rempah dan hasil
perkebunan lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia juga kaya akan
sumber daya alam berupa barang tambang yang jika diolah akan mendatangkan
keuntungan yang besar.
Kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi tambang di Indonesia telah dimulai sejak masa
kolonial berkuasa. Sebagai negara terjajah tidak banyak yang bisa dilakukan
oleh rakyat Indonesia melihat kekayaan alamnya dikuasai oleh bangsa asing.
Selama tiga setengah abad lamanya bangsa kita merasakan pahitnya kehidupan
bersama penjajah Belanda, ditambah lagi dengan tiga setengah tahun dijajah oleh
Jepang. Rakyat diperas tenaganya untuk mengerjakan proyek–proyek yang
menguntungkan penjajah dengan imbalan yang tidak sesuai bahkan dipekerjakan
tanpa imbalan melalui romusha dan rodi. Kondisi itulah yang kemudian mendorong
aktivis pro kemerdekaan berjuang untuk memerdekakan Indonesia.
Di
masa kemerdekaan segala upaya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui
sektor pertambangan terus dilakukan pemerintah. Dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara dikemukakan bahwa pembangunan pertambangan dalam Repelita V diarahkan
pada pemanfaatan sebesar mungkin kekayaan tambang bagi pembangunan nasional
dan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalam negeri,
meningkatkan ekspor dan penerimaan negara serta memperluas kesempatan berusaha
dan lapangan kerja. Pembangunan pertambangan terutama dilakukan dengan
penganekaragaman hasil tambang serta pengelolaan usaha pertambangan secara
efisien. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut upaya inventarisasi dan pemetaan,
eksplorasi serta eksploitasi perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan diperluas kekayaan
tambang dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.
Selanjutnya
juga ditetapkan bahwa untuk dapat meningkatkan pemanfaatan bahan dan hasil
tambang, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, perlu terus
dilanjutkan dan ditingkatkan produksi dan usaha pemasarannya terutama ke luar
negeri, serta usaha untuk mengolah bahan-bahan tambang tersebut agar dapat
meningkatkan nilai tambah.
Barang
Tambang
Barang
tambang adalah sumber daya alam yang dalam mengusahakannya memerlukan proses
penambangan yang meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi, dan ekstraksi.
Posisi
Indonesia
Indonesia
berada di sisi Barat dari apa yang dinamakan “Pacific Ring of Fire” atau Cincin
Berapi Pasifik yang ditandai dengan kegiatan vulkanik yang tinggi karena
pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan gejolak tektonik di bawah
permukaan bumi. Gejolak tektonik karena pergerakan lempeng-lempeng bumi ini
menyebabkan bencana alam yang mengancam dalam bentuk letusan gunung berapi yang
dalam situasi tertentu dapat memicu terjadinya tsunami seperti yang telah
terjadi di Indonesia dalam waktu beberapa tahun belakangan ini. Di pihak lain,
magma yang keluar dari perut bumi di Cincin Berapi Pasifik diperkirakan
mengandung berbagai logam berharga, terutama emas dan tembaga.
Persebaran
gunung berapi aktif di Indonesia.
Sebagai
bagian dari Cincin Berapi Pasifik, Indonesia juga secara potensial memiliki
kekayaan alam berupa bahan tambang. Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi
68% dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau mencakup daerah seluas
hampir 1,3 juta kilometer persegi diperkirakan menyimpan 81,2% cadangan bahan
tambang Indonesia (Koesnaryo di dalam PERHAPI, 2002: 1).
Cincin
Berapi Pasifik.
Oleh
karena itu pula, masalah dalam pengembangan industri tambang baik yang sudah
dan maupun baru akan dikembangkan, terutama dijumpai di KTI. Sebagaimana
kegiatan manusia modern lainnya, pertambangan berdampak terhadap lingkungan.
Namun, sorotan dan kritik tajam terhadap industri pertambangan semakin
meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini. Permasalahan yang sering dihadapi
oleh perusahaan tambang di Indonesia adalah rendahnya social acceptability atau
penerimaan oleh masyarakat, khususnya setelah runtuhnya Orde Baru dalam tahun
1998. Acapkali industri pertambangan menghadapinya dengan sikap defensif,
menganggap dirinya menjadi korban (victim) dari perilaku pemerintah dan
masyarakat (Wiriosudarmo di dalam PERHAPI, 2002: 389 – 92).
Kekayaan
alam sudah sepatutnya dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat sementara
sumber pendapatan lain belum dikembangkan. Bagi yang memilikinya, kekayaan alam
dapat menjadi modal awal untuk pembangunan perekonomian. Dengan berbekal modal
awal ini kegiatan ekonomi mulai ditumbuhkan sementara sektor industri dan jasa
menyusul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang telah memiliki daya beli
lebih tinggi.
Pengalaman
negara lain, berkembangnya negara bagian California di Amerika Serikat menjadi
salah satu kawasan terkaya dan terpenting di Amerika Serikat bermula dari
berbondong-bondongnya manusia dari berbagai bangsa ke daerah tersebut pada abad
ke-19.Tujuan dari migrasi ini adalah untuk turut mencoba peruntungan melalui
pencarian emas besar-besaran dalam periode yang disebut “Gold Rush” yang
dimulai pada tahun 1848. Kegiatan penambangan emas ini kemudian melahirkan
industri-industri pendukung termasuk pertanian, industri mesin untuk keperluan
tambang dan jasa keuangan. Terdapat juga perkebunan anggur yang dimulai dalam
periode ini yang saat ini menjadi salah satu produk andalan California.
PERSEBARAN
BARANG TAMBANG INDONESIA
Jenis
sumber daya alam, beberapa daerah penghasilnya, manfaat, dan penggunaannya
(Bachrawi Sanusi, 1984):
1.
Minyak Bumi
Terdapat
di daerah Cepu, Blora dan Cilacap di Jawa Tengah, Sungai Gerong dan Plaju di
Palembang, Dumai dan Sungai Pakning (Riau), Tanjung Pura, Langkat (Sumatera Utara),
Tarakan, Balikpapan dan Kutai (Kalimantan Timur). Berbagai jenis hasil minyak
bumi dimanfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti: avtur untuk bahan
bakar pesawat terbang, bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kerosin
untuk bahan baku lampu minyak, solar untuk bahan bakar kendaraan diesel, LNG
(Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas, oli ialah bahan untuk
pelumas mesin, vaselin ialah salep untuk bahan obat, parafin untuk bahan
pembuat lilin, aspal untuk bahan pembuat jalan
2.
Batu Bara
Banyak
ditambang di Sawahlunto, Bukit Asam, dan Muara Enim (Sumatera Selatan), Muara
Bungo (Jambi), Banjar (Kalimantan Selatan), Semenanjung Cenderawasih (Papua).
Batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
3.
Biji Besi
Banyak
terdapat di Gunung Tegak (Lampung), Pulau Sekubu (Kalimantan Selatan), Cilacap
(Jawa Tengah). Dimanfaatkan sebagai
bahan peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain.
4.
Tembaga
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah
ditempa. Penambangannya banyak terdapat
di Cikotok (Jawa Barat), Tirtomoyo (Jawa Timur), Sangkarapi (Sulawesi Selatan),
Kompara (Papua).
5.
Bauksit
Digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. Penambangan yang terkenal terdapat di
Pulau Bintan, Pulau Kayang dan Pulau Koyang (Kepulauan Riau), Singkawang (Jawa
Barat).
6.
Emas dan Perak
Keduanya
digunakan sebagai bahan perhiasan. Banyak ditambang di Cikotok (Jawa Barat),
Meulaboh (NAD), Logas (Riau) dan Rejang Lebong (Bengkulu).
7.
Marmer
Kegunaannya
sebagai bahan bangunan rumah atau gedung. Penambangan marmer banyak ditemukan
di Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Papua dan Sumatera Barat.
8.
Belerang
Digunakan
untuk bahan korek api dan obat penyakit kulit. Banyak terdapat di daerah daerah
vulkanik. Penambangan belerang yang terkenal adalah yang dilakukan di Kawah
Ijen, Jawa Timur.
9.
Yodium
Untuk
obat dan peramu garam dapur beryodium.
10.
Nikel
Sebagai
bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
11.
Gas Alam
Digunakan
sebagai bahan bakar kompor gas. Daerah daerah kaya akan gas alam yaitu di NAD,
Riau, Kaltim dan Papua.
12.
Mangan
Dimanfaatkan
dalam pembuatan pembuatan besi baja.
13.
Grafit
Bermanfaat
dalam pembuatan pensil.
Mengapa
Persebaran Barang Tambang Indonesia Tidak Merata?
Nah,
dalam kenyataanya persebaran barang tambang di Indonesia tidak merata secara
keseluruhan. Setiap daerah memiliki potensi masing-masing sesuai dengan kondisi
alamnya. Tidak semua daerah memiliki sumber barang tambang yang sama. Keadaan
ini disebabkan oleh dua faktor sebagai berikut:
1.
Sejarah geologi masing-masing wilayah berbeda.
Masing-masing
wilayah memiliki sejarah geologi yang berbeda, ini dapat ditunjukkan dengan
kondisi alam disekitarnya. Yang paling mudah dijumpai ialah keadaan batuan dan
kenampakan geomorfologi yang membentang di wilayah tersebut. Kenampakan seperti
gunung berapi dan segala material yang pernah terhempas keluar akibat aliran
lava. Selain itu adanya pegunungan lipatan akibat proses konvergensi maupun
divergensi antar lempeng, kenampakan lainnya seperti bekas pengangkatan dasar
laut hingga diatas permukaan air laut yang membentuk formasi karst. Dengan
perbedaan tersebut maka mineral-mineral maupun energi yang terkandung di dalam
perut bumi juga akan berbeda.
2.
Belum adanya penelitian yang mendalam mengenai potensi-potensi tambang di suatu
wilayah melalui penyelidikan geologi dan sumber daya mineral.
Penyelidikan
geologi dan sumber daya mineral merupakan salah satu kegiatan dasar yang
meliputi usaha inventarisasi, pemetaan dan eksplorasi bahan tambang. Kegiatan
ini meliputi penyelidikan sumber daya mineral yang terdiri atas penyelidikan
geofisika dan geokimia secara lebih terperinci, penyelidikan geologi tata
lingkungan, penyelidikan gunung api, penyelidikan dan pemetaan geologi dengan
skala yang lebih kecil serta penyelidikan geologi dan geofisika kelautan.
Peraturan
Perundang-undangan
Di
dalam pengolahan barang tambang, terdapat regulasi yang harus dijalankan
berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Di Indonesia sendiri
telah banyak diatur dalam beberapa keputusan dan peraturan pemerintah serta
undang-undang mengenai pertambangan.
Indonesia
kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang tambang baik logam maupun non
logam. Dalam kenyataannya barang tambang di Indonesia tidak tersebar merata
disebabkan oleh perbedaan keadaan geologi dan sejarah geologinya. Selain itu
penelitian mengenai potensi sumberdaya alam belum dilakukan secara mendalam di
seluruh pelosok Indonesia. Untuk itu
pemahaman tentang keilmuan di bidang pertambangan juga perlu dibekali
agar dapat melakukan eksplorasi tambang secara menyeluruh.
POTENSI
TAMBANG INDONESIA
Indonesia
berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar
untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang
1.
Potensi Batubara Indonesia
cadangan
batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun produksi Indonesia
posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton.
peringkat
ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203 juta ton). Posisi
pertama ditempati Australia (252 juta ton), China sebagai produsen batubara
terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).
2.
Potensi Minyak dan Gas Indonesia
peringkat
25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar
barrel,
peringkat
21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,
peringkat
24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
peringkat
22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,
peringkat
13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,
peringkat
ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
peringkat
ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
peringkat
ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,
3.
Potensi Emas Indonesia
cadangan
emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.
menduduki
peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.
menduduki
peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.
4.
Potensi
Timah Indonesia
menduduki
peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari
cadangan timah dunia.
menduduki
peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari julah produksi dunia.
5.
Potensi
Tembaga Indonesia
peringkat
ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%
peringkat
ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.
6.
Potensi Nikel Indonesia
peringkat
ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan
nikel dunia),
peringkat
ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6% .
sebenarnya Indonesia merupakan negara yang kaya, tapi memang benar,
akan tetapi penduduknya belum bisa mengolahnya dengan baik, lalu diserahkan
pada orang luar, dan dikelola oleh mereka, dan mereka yang mendapatkan
keuntungannya sedangkan Indonesia hanya mendapatkan beberapa.
Semoga ditahun-tahun berikutnya Indonesia dapat lebih maju, dan
dapat menyaingi negara yang sekarang ini menjadi negara superpower,
bagaimanapun Indonesia ini sebagai orang pribumi saya tetap mencintai
Indonesia. AKU CINTA INDONESIA!
Sumber :
http://www.esdm.go.id/departemen-energi-dan-sumber-daya-mineral/sejarah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Bachrawi Sanusi. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Jakarta :
PT. Bina Aksara
Irwandy Arif. 2007. Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya
Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan Indonesia. Seminar
“Pertambangan, Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat”. Universitas Sam
Ratulangi – Manado, 6 Agustus 2007
Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia. 2002. Masa depan Industri
Pertambangan menghadapi realitas baru: Prosiding Temu Profesi Tahunan XI.
Jakarta: PERHAPI
Sudradjat, Adjat. 1999. Teknologi dan Manajemen Sumber daya
Mineral. Bandung: Penerbit ITB.
Wikipedia. 2008. Sumber Daya Alam. www. wikipedia.com
http://majalah1000guru.net/2013/10/persebaran-barang-tambang-indonesia/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ezhoh0TsSoFdM3rOQTIFZ3-d1crBV6Q8L9aGNM35gw0OkaH2B41jemotZoT6G_Mh5DosY2QcDpiRizVpp8TY0jXRBzspgHayMmBPeQmRvIteeQMj9yhrzQQhrdu9V0-EDzA_iGE0okvm/s1600/persebaran+SDA+Indonesia
http://www.hpli.org/tambang.php