06 June, 2014

Kekayaan Tambang Indonesia

Kali ini saya akan memposting tentang Indonesia, karena yang ditugaskan adalah memposting tentang “Aku Cinta Indonesia”, awalnya saya bingung apa yang harus diposting, tetapi setelah saya bertanya pada salah satu teman akhirnya saya mendapatkan ide yaitu “kekayaan tambang di Indonesia”. Okeh langsung saja penjelasaannya.

Republik Indonesia

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau.
Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara[32] yang memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni[33], yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania.
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12 mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200 mil laut,[34] searah penjuru mata angin, yaitu:

Utara
Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km[33], Singapura, Filipina, dan Laut Tiongkok Selatan
Selatan
Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat
Samudra Indonesia
Timur
Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km[33], Timor Leste, dan Samudra Pasifik

SUMBER DAYA ALAM

Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km.
Nah itu pendahuluannya, lalu langsung masuk ke pembahasan intinya tentang kekayaan tambang di Indonesia.

SEJARAH PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Tahun 1945 : Lembaga pertama yang menangani Pertambangan di Indonesia adalah Jawatan Tambang dan Geologi yang dibentuk pada tanggal 11 September 1945. Jawatan ini, semula bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di Kementerian Kemakmuran.
Tahun 1952 :Jawatan dan Geologi yang pada saat itu berada di Kementerian Perindustrian, berdasarkan SK Menteri Perekonomian no. 2360a/M Tahun 1952, di ubah menjadi Direktorat Pertambangan yang terdiri atas Pusat Jawatan Pertambangan dan Pusat Jawatan Geologi.
Tahun 1957 : Berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957 Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian no. 4247 a/M tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat Pertambangan berubah menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi.
Tahun 1959 : Kementerian Perindustrian dipecah menjadi Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan dan Departemen Perindustrian Rakyat dimana bidang pertambangan minyak dan gas bumi berada dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Tahun 1961 : Pemerintah membentuk Biro Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.
Tahun 1962 ; Jawatan Geologi dan Jawatan Pertambangan diubah menjadi Direktorat Geologi dan Direktorat Pertambangan.
Tahun 1963 : Biro Minyak dan Gas Bumi diubah menjadi Direktorat Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah kewenangan Pembantu Menteri Urusan Pertambangan dan Perusahaan-perusahaan Tambang Negara.
Tahun 1965 : Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan dipecah menjadi tiga departemen yaitu : Departemen Perindustrian Dasar, Departemen Pertambangan dan Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi.
Pada tanggal 11 Juni 1965 Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi menetapkan berdirinya Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).
Tahun 1966 : Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi dilebur menjadi Kementerian Pertambangan dan Migas yang membawahi Departemen Minyak dan Gas Bumi.
Tahun 1966 : dalam Kabinet Ampera, Departemen Minyak dan Gas Bumi dan Departemen Pertambangan dilebur menjadi Departemen Pertambangan.
Tahun 1978 : Departemen Pertambangan berubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi.
Tahun 2000 : Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

PERSEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA DAN PROSES GEOMORFIK

Keberadaan sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. Terkadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat ditunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia. Indonesia kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang tambang baik logam maupun non logam. Oleh karenanya posisi Indonesia sejak zaman kolonial terus menjadi perebutan oleh para penjajah. Nilai ekonomis yang dihasilkan dari barang tambang tersebut ternyata mengundang niat penjajah untuk menguasai wilayah Indonesia secara lebih leluasa. Di zaman kolonial, Indonesia dipandang sebagai wilayah yang kaya hasil bumi seperti rempah-rempah dan hasil perkebunan lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia juga kaya akan sumber daya alam berupa barang tambang yang jika diolah akan mendatangkan keuntungan yang besar.

Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang di Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial berkuasa. Sebagai negara terjajah tidak banyak yang bisa dilakukan oleh rakyat Indonesia melihat kekayaan alamnya dikuasai oleh bangsa asing. Selama tiga setengah abad lamanya bangsa kita merasakan pahitnya kehidupan bersama penjajah Belanda, ditambah lagi dengan tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang. Rakyat diperas tenaganya untuk mengerjakan proyek–proyek yang menguntungkan penjajah dengan imbalan yang tidak sesuai bahkan dipekerjakan tanpa imbalan melalui romusha dan rodi. Kondisi itulah yang kemudian mendorong aktivis pro kemerdekaan berjuang untuk memerdekakan Indonesia.
Di masa kemerdekaan segala upaya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui sektor pertambangan terus dilakukan pemerintah. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dikemukakan bahwa pembangunan pertambangan dalam Repelita V diarahkan pada pe­manfaatan sebesar mungkin kekayaan tambang bagi pembangunan nasional dan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan negara serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Pem­bangunan pertambangan terutama dilakukan dengan penganekaragaman hasil tambang serta pengelolaan usaha pertambangan se­cara efisien. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut upaya inventarisasi dan pemetaan, eksplorasi serta eksploitasi perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan diperluas kekayaan tambang dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.
Selanjutnya juga ditetapkan bahwa untuk dapat meningkat­kan pemanfaatan bahan dan hasil tambang, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan produksi dan usaha pemasarannya terutama ke luar negeri, serta usaha untuk mengolah bahan-bahan tambang tersebut agar dapat meningkatkan nilai tambah.

Barang Tambang

Barang tambang adalah sumber daya alam yang dalam mengusahakannya memerlukan proses penambangan yang meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi, dan ekstraksi.

Posisi Indonesia

Indonesia berada di sisi Barat dari apa yang dinamakan “Pacific Ring of Fire” atau Cincin Berapi Pasifik yang ditandai dengan kegiatan vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan gejolak tektonik di bawah permukaan bumi. Gejolak tektonik karena pergerakan lempeng-lempeng bumi ini menyebabkan bencana alam yang mengancam dalam bentuk letusan gunung berapi yang dalam situasi tertentu dapat memicu terjadinya tsunami seperti yang telah terjadi di Indonesia dalam waktu beberapa tahun belakangan ini. Di pihak lain, magma yang keluar dari perut bumi di Cincin Berapi Pasifik diperkirakan mengandung berbagai logam berharga, terutama emas dan tembaga.

Persebaran gunung berapi aktif di Indonesia.

Sebagai bagian dari Cincin Berapi Pasifik, Indonesia juga secara potensial memiliki kekayaan alam berupa bahan tambang. Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi 68% dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau mencakup daerah seluas hampir 1,3 juta kilometer persegi diperkirakan menyimpan 81,2% cadangan bahan tambang Indonesia (Koesnaryo di dalam PERHAPI, 2002: 1).





Cincin Berapi Pasifik.

Oleh karena itu pula, masalah dalam pengembangan industri tambang baik yang sudah dan maupun baru akan dikembangkan, terutama dijumpai di KTI. Sebagaimana kegiatan manusia modern lainnya, pertambangan berdampak terhadap lingkungan. Namun, sorotan dan kritik tajam terhadap industri pertambangan semakin meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini. Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan tambang di Indonesia adalah rendahnya social acceptability atau penerimaan oleh masyarakat, khususnya setelah runtuhnya Orde Baru dalam tahun 1998. Acapkali industri pertambangan menghadapinya dengan sikap defensif, menganggap dirinya menjadi korban (victim) dari perilaku pemerintah dan masyarakat (Wiriosudarmo di dalam PERHAPI, 2002: 389 – 92).
Kekayaan alam sudah sepatutnya dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat sementara sumber pendapatan lain belum dikembangkan. Bagi yang memilikinya, kekayaan alam dapat menjadi modal awal untuk pembangunan perekonomian. Dengan berbekal modal awal ini kegiatan ekonomi mulai ditumbuhkan sementara sektor industri dan jasa menyusul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang telah memiliki daya beli lebih tinggi.
Pengalaman negara lain, berkembangnya negara bagian California di Amerika Serikat menjadi salah satu kawasan terkaya dan terpenting di Amerika Serikat bermula dari berbondong-bondongnya manusia dari berbagai bangsa ke daerah tersebut pada abad ke-19.Tujuan dari migrasi ini adalah untuk turut mencoba peruntungan melalui pencarian emas besar-besaran dalam periode yang disebut “Gold Rush” yang dimulai pada tahun 1848. Kegiatan penambangan emas ini kemudian melahirkan industri-industri pendukung termasuk pertanian, industri mesin untuk keperluan tambang dan jasa keuangan. Terdapat juga perkebunan anggur yang dimulai dalam periode ini yang saat ini menjadi salah satu produk andalan California.

PERSEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA

Jenis sumber daya alam, beberapa daerah penghasilnya, manfaat, dan penggunaannya (Bachrawi Sanusi, 1984):

1. Minyak Bumi
Terdapat di daerah Cepu, Blora dan Cilacap di Jawa Tengah, Sungai Gerong dan Plaju di Palembang, Dumai dan Sungai Pakning (Riau), Tanjung Pura, Langkat (Sumatera Utara), Tarakan, Balikpapan dan Kutai (Kalimantan Timur). Berbagai jenis hasil minyak bumi dimanfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti: avtur untuk bahan bakar pesawat terbang, bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kerosin untuk bahan baku lampu minyak, solar untuk bahan bakar kendaraan diesel, LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas, oli ialah bahan untuk pelumas mesin, vaselin ialah salep untuk bahan obat, parafin untuk bahan pembuat lilin, aspal untuk bahan pembuat jalan

2. Batu Bara
Banyak ditambang di Sawahlunto, Bukit Asam, dan Muara Enim (Sumatera Selatan), Muara Bungo (Jambi), Banjar (Kalimantan Selatan), Semenanjung Cenderawasih (Papua). Batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

3. Biji Besi
Banyak terdapat di Gunung Tegak (Lampung), Pulau Sekubu (Kalimantan Selatan), Cilacap (Jawa Tengah).  Dimanfaatkan sebagai bahan peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain.

4. Tembaga
Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.  Penambangannya banyak terdapat di Cikotok (Jawa Barat), Tirtomoyo (Jawa Timur), Sangkarapi (Sulawesi Selatan), Kompara (Papua).

5. Bauksit
Digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. Penambangan yang terkenal terdapat di Pulau Bintan, Pulau Kayang dan Pulau Koyang (Kepulauan Riau), Singkawang (Jawa Barat).

6. Emas dan Perak
Keduanya digunakan sebagai bahan perhiasan. Banyak ditambang di Cikotok (Jawa Barat), Meulaboh (NAD), Logas (Riau) dan Rejang Lebong (Bengkulu).

7. Marmer
Kegunaannya sebagai bahan bangunan rumah atau gedung. Penambangan marmer banyak ditemukan di Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Papua dan Sumatera Barat.

8. Belerang
Digunakan untuk bahan korek api dan obat penyakit kulit. Banyak terdapat di daerah daerah vulkanik. Penambangan belerang yang terkenal adalah yang dilakukan di Kawah Ijen, Jawa Timur.

9. Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium.

10. Nikel
Sebagai bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

11. Gas Alam
Digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. Daerah daerah kaya akan gas alam yaitu di NAD, Riau, Kaltim dan Papua.

12. Mangan
Dimanfaatkan dalam pembuatan pembuatan besi baja.

13. Grafit
Bermanfaat dalam pembuatan pensil.
Mengapa Persebaran Barang Tambang Indonesia Tidak Merata?
Nah, dalam kenyataanya persebaran barang tambang di Indonesia tidak merata secara keseluruhan. Setiap daerah memiliki potensi masing-masing sesuai dengan kondisi alamnya. Tidak semua daerah memiliki sumber barang tambang yang sama. Keadaan ini disebabkan oleh dua faktor sebagai berikut:
1. Sejarah geologi masing-masing wilayah berbeda.
Masing-masing wilayah memiliki sejarah geologi yang berbeda, ini dapat ditunjukkan dengan kondisi alam disekitarnya. Yang paling mudah dijumpai ialah keadaan batuan dan kenampakan geomorfologi yang membentang di wilayah tersebut. Kenampakan seperti gunung berapi dan segala material yang pernah terhempas keluar akibat aliran lava. Selain itu adanya pegunungan lipatan akibat proses konvergensi maupun divergensi antar lempeng, kenampakan lainnya seperti bekas pengangkatan dasar laut hingga diatas permukaan air laut yang membentuk formasi karst. Dengan perbedaan tersebut maka mineral-mineral maupun energi yang terkandung di dalam perut bumi juga akan berbeda.
2. Belum adanya penelitian yang mendalam mengenai potensi-potensi tambang di suatu wilayah melalui penyelidikan geologi dan sumber daya mineral.
Penyelidikan geologi dan sumber daya mineral merupakan salah satu kegiatan dasar yang meliputi usaha inventarisasi, pemetaan dan eksplorasi bahan tambang. Kegiatan ini meliputi penyelidikan sumber daya mineral yang terdiri atas penyelidikan geofisika dan geokimia secara lebih terperinci, penyelidikan geologi tata lingkungan, penyelidikan gunung api, pe­nyelidikan dan pemetaan geologi dengan skala yang lebih kecil serta penyelidikan geologi dan geofisika kelautan.
Peraturan Perundang-undangan
Di dalam pengolahan barang tambang, terdapat regulasi yang harus dijalankan berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Di Indonesia sendiri telah banyak diatur dalam beberapa keputusan dan peraturan pemerintah serta undang-undang mengenai pertambangan.
Indonesia kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang tambang baik logam maupun non logam. Dalam kenyataannya barang tambang di Indonesia tidak tersebar merata disebabkan oleh perbedaan keadaan geologi dan sejarah geologinya. Selain itu penelitian mengenai potensi sumberdaya alam belum dilakukan secara mendalam di seluruh pelosok Indonesia. Untuk itu  pemahaman tentang keilmuan di bidang pertambangan juga perlu dibekali agar dapat melakukan eksplorasi tambang secara menyeluruh.

POTENSI TAMBANG INDONESIA

Indonesia berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara yang kaya akan sumber daya tambang
1.      Potensi  Batubara Indonesia 
cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun produksi Indonesia posisi ke-6 sebagai produsen dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton.
peringkat ke-2 terbesar di dunia sebagai eksportir sejumlah (203 juta ton). Posisi pertama ditempati Australia (252 juta ton), China sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke-7 sebagai eksportir (47 juta ton).
2.      Potensi  Minyak dan Gas Indonesia
peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel,
peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,
peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,
peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,
peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,
3.      Potensi  Emas Indonesia 
cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia.
menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia.
menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas di dunia sekitar 6,7%.
4.      Potensi Timah Indonesia
menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia.
menduduki peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari julah produksi dunia.
5.      Potensi Tembaga Indonesia
peringkat ke-7 untuk Cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%
peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 10,4% dari produksi dunia.
6.      Potensi  Nikel Indonesia
peringkat ke-8 cadangan nikel dunia (cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia),
peringkat ke-4 dunia dari sisi produksi sebesar 8,6% .

sebenarnya Indonesia merupakan negara yang kaya, tapi memang benar, akan tetapi penduduknya belum bisa mengolahnya dengan baik, lalu diserahkan pada orang luar, dan dikelola oleh mereka, dan mereka yang mendapatkan keuntungannya sedangkan Indonesia hanya mendapatkan beberapa.
Semoga ditahun-tahun berikutnya Indonesia dapat lebih maju, dan dapat menyaingi negara yang sekarang ini menjadi negara superpower, bagaimanapun Indonesia ini sebagai orang pribumi saya tetap mencintai Indonesia. AKU CINTA INDONESIA!


Sumber :
http://www.esdm.go.id/departemen-energi-dan-sumber-daya-mineral/sejarah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Bachrawi Sanusi. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Jakarta : PT. Bina Aksara
Irwandy Arif. 2007. Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan Indonesia. Seminar “Pertambangan, Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat”. Universitas Sam Ratulangi – Manado, 6 Agustus 2007
Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia. 2002. Masa depan Industri Pertambangan menghadapi realitas baru: Prosiding Temu Profesi Tahunan XI. Jakarta: PERHAPI
Sudradjat, Adjat. 1999. Teknologi dan Manajemen Sumber daya Mineral. Bandung: Penerbit ITB.
Wikipedia. 2008. Sumber Daya Alam. www. wikipedia.com
http://majalah1000guru.net/2013/10/persebaran-barang-tambang-indonesia/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0ezhoh0TsSoFdM3rOQTIFZ3-d1crBV6Q8L9aGNM35gw0OkaH2B41jemotZoT6G_Mh5DosY2QcDpiRizVpp8TY0jXRBzspgHayMmBPeQmRvIteeQMj9yhrzQQhrdu9V0-EDzA_iGE0okvm/s1600/persebaran+SDA+Indonesia

http://www.hpli.org/tambang.php
Share:

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Translate